Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan risiko di jalan bisa dibilang tinggi. Ini terlihat dari banyaknya polis asuransi mobil yang ditawarkan di Indonesia. Hal ini wajar karena jika dilihat risikonya, banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya terutama di kota besar seperti Jakarta. Bagi mereka yang ingin membeli polis asuransi mobil, mungkin saja akan dibingungkan dengan pilihan asuransi mobil All Risk dan TLO.
Untuk itu, pemilik mobil perlu tahu perbedaan antara asuransi mobil all risk dan TLO, apa yang dicover dan cara menghitung preminya. Caranya akan dijelaskan secara detail di bawah ini.
Kenapa Asuransi Mobil itu Penting?
Pentingnya Asuransi Mobil via ligoricappylaw.com
WHO mencatat, kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia, setelah jantung koroner dan TBC. Menurut data kepolisian Republik Indonesia, terjadi sebanyak 109.038 kecelakaan di tahun 2012. Kelalaian manusia merupakan faktor utama terjadinya kecelakaan. Dapat dipahami juga, faktor ini tidak hanya berasal dari kita tapi juga orang lain. Di jalanan, kelalaian orang lain bisa berdampak buruk bagi kita. Sekalipun seseorang telah berkendara dengan tertib, ia bisa saja menjadi korban karena pengendara ugal-ugalan.
Risiko terluka maupun kematian dapat dikurangi dengan cara meningkatkan keamanan, namun risiko kendaraan rusak sering kali tidak terhindarkan, baik rusak ringan maupun berat. Ini yang membuat kendaraan kita, dalam hal ini mobil, perlu diasuransikan. Terlebih lagi, dibutuhkan biaya yang cukup banyak sekalipun kerusakan hanya berupa lecet di mobil.
Kecelakaan bukan satu-satunya alasan. Begal dan pencurian kendaraan semakin hari semakin meningkat di mana-mana. Tidak hanya di kota besar, tempat-tempat kecil dan sepi pun sangat sering menjadi incaran kejahatan. Risiko kehilangan kendaraan terus meningkat. Oleh karena itu, sangat logis apabila seseorang memutuskan untuk mengasuransikan mobilnya.
Apa Perbedaan Asuransi Mobil All Risk dan TLO?
Lalu, bila sudah memutuskan, asuransi mobil jenis apa yang perlu diambil? Pertama-tama, kita perlu tahu terlebih dahulu dua jenis asuransi mobil sekaligus kelebihan dan kekurangannya. Asuransi mobil dibedakan menjadi dua:
1. Asuransi Mobil Total Loss Only (TLO)
Secara harfiah Total Loss Only (TLO) berarti “hanya (jika) kehilangan total”. Berarti klaim asuransi hanya dapat diajukan apabila terjadi ‘kehilangan total’. Dalam asuransi mobil, yang dimaksud kehilangan total itu adalah kerusakan yang terjadi di atas 75% atau kehilangan pencurian ataupun karena perampasan. Bila kerusakan yang dialami kurang dari itu, Anda tidak akan mendapatkan ganti rugi atas kerusakan. Patokan 75% diambil karena mobil dipastikan tidak dapat digunakan lagi. Kelebihannya, premi asuransi TLO lebih rendah dibandingkan asuransi mobil all risk.
2. Asuransi Mobil All risk/Comprehensive
All risk dapat diartikan menjadi ‘segala risiko’. Asuransi ini disebut juga comprehensive atau keseluruhan. Ini berarti asuransi akan membayar klaim untuk segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga kehilangan. Berbeda dengan TLO, lecet sedikit saja pada mobil, asuransi akan membayarkan klaim asuransi. Hanya saja asuransi mobil all risk pembiayaannya lebih mahal daripada TLO.
Bagaimana Perhitungan Premi Asuransi Mobil All Risk dan TLO?
Ketahui Cara Menghitung Premi Asuransi via betadvisor.com
Setiap asuransi mobil mungkin saja memiliki kebijakan yang bervariatif. Secara umum, cara menghitung premi asuransi mobil TLO dan all risk didasarkan pada rate asuransi dikalikan harga mobil. Berapa rate asuransinya berbeda-beda antara satu asuransi mobil dengan yang lain. Jenis, tahun, dan plat juga bisa jadi akan mempengaruhi besarnya premi yang harus dibayarkan. Ada pula asuransi yang mempertimbangkan lokasi, usia pengemudi, jenis jaminan, rekam jejak kredit, hingga usia pengemudi.
Untuk premi asuransi TLO, rate asuransi mobil rata-rata 0,8%-1%. Misalnya, bila Anda memiliki mobil Toyota Avanza G/T Luxury seharga Rp193 juta dengan rate asuransi 0,8%, biaya yang harus dibayarkan sebagai berikut:
0,8% x Rp193.000.000 = Rp1.544.000
Sementara itu, rate asuransi mobil all risk rata-rata 2,5-3,5%. Asuransi tertentu bahkan menyediakan rate asuransi 1,5% untuk mobil berharga di atas Rp500 juta. Untuk penghitungan premi asuransi yang harus dibayarkan, misalkan Anda akhirnya lebih memilih asuransi all risk daripada TLO, dengan harga mobil Rp193 juta. Kita ambil salah satu skema rate sebuah asuransi, yaitu 2,5% untuk mobil seharga Rp150-300 juta. Jumlah yang harus dibayarkan adalah:
2,5% x Rp193.000.000 = Rp4.825.000
Besaran biaya premi TLO maupun all risk di atas nantinya masih ditambah dengan biaya administrasi. Biasanya biaya administrasi kurang dari Rp50.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, premi asuransi all risk 312% lebih banyak daripada TLO. Anda perlu merogoh saku 3 kali lipat dari premi asuransi TLO bila ingin mendapatkan polis asuransi mobil all risk.
Perbedaan harga sedemikian jauh dapat membuat calon pembeli polis asuransi kebingungan. Ingin yang murah tapi siapa yang akan membayar kalau terjadi kerusakan ringan? Ingin yang mahal tapi bagaimana jika uang asuransi nantinya malah hangus? Premi asuransi memang hanya dibayarkan sekali saja, namun proteksi asuransi hanya berlaku selama satu tahun.
Tingginya kemungkinan risiko kerusakan perlu dipertimbangkan dengan baik. Semakin tinggi risiko rusak parah, sebaiknya TLO lah yang dipilih. Sementara bila harga mobil terbilang tinggi dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit sekalipun rusak ringan, sebaiknya pilih skema asuransi all risk.
Bisakah Polis Asuransi All Risk dan TLO Dikombinasikan ?
Kombinasikan Kedua Jenis Asuransi via ttk.com
Bila masih kebingungan juga, Anda bisa melakukan kombinasi TLO dan all risk. Misalnya, bila mobil yang hendak diasuransikan baru saja keluar dari showroom atau mungkin Anda mengkredit mobil bekas, tidak ada salahnya membeli polis asuransi all risk di tahun pertama dan kedua. Setelah itu, mobil bisa diasuransikan dengan membeli polis asuransi TLO di tahun ketiga dan seterusnya.
Beban finansial berbanding dengan risiko kerusakan menjadi pertimbangan penting. Mobil baru pastinya akan membutuhkan biaya relatif lebih tinggi sekalipun kerusakan yang terjadi hanya kerusakan kecil. Saat usia mobil semakin tua, tidak ada salahnya beralih pada Total Loss Only.
Apakah Semua Risiko Sudah Dilindungi dengan Asuransi Mobil All Risk?
Perluas Perlindungan pada Mobil Kesayangan Anda via myouts.com
Jumlah premi asuransi yang telah dijelaskan di atas disebut dengan premi murni. Ada beberapa risiko yang tidak terlindungi oleh asuransi mobil all risk, dan anda bisa memutuskan untuk memperluas pertanggungan asuransi mobil Anda. Perluasan pertanggungan ini meliputi hal-hal yang mungkin terjadi pada mobil yang di antaranya disebabkan oleh:
1. Banjir
2. Kerusuhan
3. Gempa Bumi/Tsunami
4. Sabotase/Terorisme
Kerusakan atau kehilangan karena hal-hal di atas sangat mungkin terjadi di Indonesia. Untuk banjir saja misalnya, tiap tahun masyarakat ibukota harus rela berhadapan dengan masalah satu ini. Besaran rate asuransi masing-masing perluasan ini berbeda-beda. Secara umum, kurang dari 0,5%.
Untuk menghitung premi asuransi mobil TLO dan all risk ditambah dengan perluasan tanggungan, Anda tinggal tambahkan seluruh persentase rate asuransinya dikalikan nilai mobil. Andaikata, ada pemilik Toyota Avanza yang harganya sekitar Rp193 juta, mengambil premi asuransi TLO sebesar 0,44% dari harga mobil (sesuai keputusan OJK) dan all risk sebesar 2,67% dari ukuran yang sama. Kemudian, ia juga memutuskan mengambil perluasan tanggungan untuk risiko banjir (0,15% untuk all risk dan 0,05% untuk TLO), kerusuhan (0,35% untuk all risk dan 0,13% untuk TLO), dan sabotase atau terorisme (0,15% untuk all risk dan 0,05% untuk TLO), maka biaya yang perlu dikeluarkan adalah:
Premi Asuransi Mobil TLO dengan Perluasan:
(0,44 + 0,05 + 0,13 + 0,05)% x Rp193.000.000 = Rp1.293.100
Premi Asuransi Mobil All risk dengan Perluasan:
(2,67 + 0,15 + 0,35 + 0,15)% x Rp193.000.000 = Rp6.407.600
Jadi, Pilih yang Mana?
Di atas sudah diberikan ilustrasi cara menghitung premi asuransi mobil TLO dan all risk. Dapat dilihat dengan jelas, biaya all risk jauh lebih tinggi dibandingkan TLO, apalagi kalau ingin menambah perluasan perlindungan.
Apabila harga mobil yang Anda miliki terbilang tinggi sehingga butuh biaya tidak sedikit sekalipun rusak ringan, sebaiknya memilih all risk. Asuransi jenis ini juga cocok bagi usaha rental mobil atau kursus mobil, sebab risiko sekedar rusak ringan terbilang tinggi. Frekuensi pemakaian mobil berpengaruh pada jenis asuransi yang akan diambil. Semakin sering dipakai, semakin besar pula kemungkinan kecelakaannya. Terlebih, bila rute yang sering digunakan adalah jalur padat. Lagi-lagi all risk menjadi pilihan.
Sebaliknya, kalau mobil lebih sering parkir di rumah daripada diajak keluar, lebih baik memilih TLO. Kecelakaan bukan satu-satunya faktor penentu. Tingkat kriminalitas juga perlu dicermati. Kriminalitas di daerah-daerah tertentu terbilang tinggi. Kalau Anda tinggal atau sering lalu lalang di daerah seperti ini, pastikan mengasuransikan mobil Anda dengan TLO.
Anda mungkin akan berpikir, “Belum tentu dalam setahun akan terjadi kecelakaan pada saya.” Apabila Anda berpikir demikian, dan akhirnya memutuskan tidak perlu mengasuransikan mobil, maka Anda perlu pertimbangkan lagi. Kita semua tidak bisa meramalkan apa yang terjadi nantinya. Kita semua tidak ingin mengalami kecelakaan atau kehilangan, tapi lebih baik mencegah kerugian yang lebih besar, bukan?
0 Response to "Asuransi Mobil All Risk atau TLO: Pilih yang Mana?"
Posting Komentar