Pentingnya memiliki rencana dan keputusan investasi menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan untuk kebutuhan sekarang ini. Ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa depan membawa risiko yang tidak bisa dipastikan merupakan gain atau loss. Resiko loss merupakan jenis risiko yang lebih diwaspadai oleh banyak masyarakat dewasa ini karena tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya pengeluaran tak terduga. Risiko merupakan suatu keadaan yang dihadapi seseorang maupun perusahaan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kerugian bagi mereka. Risiko dapat dikategorikan menjadi risiko spekulatif dan risiko murni. Risiko spekulatif merupakan risiko yang dapat diukur dan diprediksi memiliki jenis risiko gain dan loss. Risiko spekulatif juga dikenal dengan istilah business risk. Risiko murni atau pure risk dapat diartikan sebagai risiko yang mengakibatkan kerugian atau loss.
Menghadapi ketidakpastian yang akan terjadi di masa mendatang merupakan bagian dari menanggung risiko murni. Sebagai pemahaman, akan diberikan sebuah ilustrasi berikut. Sebuah perusahaan tidak akan mendapat keuntungan apapun dari kejadian kebakaran akibat ledakan atau hubungan arus pendek listrik yang menghabiskan gedung perkantoran milik perusahaan tersebut – kecuali kebakaran ini disebabkan oleh alasan yang sengaja dilakukan pihak ke-3 dengan maksud menjatuhkan perusahaan. Kebakaran gedung perkantoran akibat ledakan atau hubungan arus pendek listrik ini termasuk risiko murni yang ditanggung perusahaan karena kejadian ini tidak memberikan keuntungan apapun bagi perusahaan. Lain halnya bila kejadian ini merupakan kejadian direncanakan oleh seseorang. Bila pelaku tertangkap, ia bisa dijerat hukuman pasal dan membayar ganti rugi kepada perusahaan – yang nantinya dianggap sebagai keuntungan bagi perusahaan. Untuk meminimalisir kerugian sekaligus memproteksi baik diri maupun aset Anda dari risiko murni, maka cara penanggulangannya adalah dengan menggunakan pihak penyedia layanan jasa asuransi.
Sedangkan untuk risiko spekulatif dapat dicontohkan dengan memiliki rekening saham dan turut ambil andil dalam pembiayaan atau pendanaan sebuah perusahaan. Dalam memiliki saham, Anda bisa memprediksi dua kejadian yang menimpa perusahaan namun juga berpengaruh terhadap Anda selaku pemegang saham perusahaan. Perusahaan bisa saja mengalami keuntungan akibat kinerja perusahaan yang baik dan menaikkan nilai perusahaan di mata masyarakat dan pasar, sehingga harga saham bisa naik. Kenaikan ini bisa menjadi keuntungan perusahaan yang mana pada akhirnya akan dibagikan juga kepada para pemegang saham sesuai dengan persentase kepemilikan saham perusahaan. Sebaliknya bila kinerja perusahaan buruk dan nilai perusahaan menjadi turun, maka bisa jadi akan terjadi penurunan harga saham perusahaan yang berdampak pada kerugian yang dialami oleh pemegang saham.
Dilema antara kebutuhan untuk memiliki investasi yang dianggap cukup penting dan risiko spekulatif serta risiko murni yang mungkin terjadi menjadi penyebab orang masih enggan untuk melakukan investasi, apalagi investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang adalah investasi modal yang dimiliki seseorang dan akan dapat dicairkan setelah jangka waktu tertentu, minimal 1 tahun. Investasi jangka panjang juga dikenal sebagai penanaman kekayaan atau modal lebih untuk memperoleh pendapatan tetap atau untuk tujuan menguasai serta mengendalikan sebuah perusahaan. Bagi Anda yang tidak menjadikan investasi sebagai sebuah pekerjaan, maka investasi jangka panjang merupakan alternatif penambah penghasilan utama Anda yang baik, dapat membangun kekayaan, hingga mempekerjakan dana Anda.
Tujuan Memiliki Investasi Jangka Panjang Bagi Sebagian Masyarakat Secara Umum
Tujuan Investasi via ambafrance-ie.org
- Memperoleh pendapatan tetap dalam setiap periode tertentu. Pendapatan tetap dari memiliki investasi jangka panjang bisa dalam bentuk bunga, royalti, deviden, uang sewa, dan bentuk lain dari keuntungan kepemilikan saham (misalnya).
- Investasi jangka panjang dapat digunakan untuk tujuan membentuk suatu dana khusus, misalnya untuk kepentingan ekspansi dan kepentingan sosial.
- Sebagai kontrol untuk mengendalikan perusahaan lain dengan cara memiliki sebagian ekuitas perusahaan terkait.
- Menjamin ketersediaan bahan baku dan mendapatkan pangsa pasar terbaik untuk produk yang dihasilkan sehingga meminimalisir risiko kerugian.
- Bertujuan menjaga hubungan antar perusahaan
Bentuk Investasi Jangka Panjang
Bentuk Investasi Jangka Panjang via expertbeacon.com
Setelah mengetahui tujuan dari kepemilikan investasi jangka panjang, Anda juga perlu mengetahui macam-macam investasi jangka panjang yang dikenal di Indonesia. Bentuk investasi jangka panjang tersebut antara lain.
- Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat berharga lain.
- Dana pelunasan hutang jangka panjang dan dana khusus
- Aktiva lain dengan pembelian tanah yang mungkin akan digunakan di masa mendatang.
Jenis Produk Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang juga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis investasi yang kita kenal sebagai berikut.
1. Saham
Saham via sahabatbisnisnico.com
Saham merupakan surat berharga yang bisa menjadi alternatif media investasi dengan potensi keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan media investasi lainnya (High Risk High Return). Saham juga dikenal sebagai tanda kepemilikan seseorang maupun badan usaha terhadap suatu perusahaan. Saham sebagai bukti pernyataan bahwa pemilik saham tersebut merupakan bagian dari pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham. Wujud saham adalah selembar kertas yang memaparkan informasi mengenai data pemilik saham dan kepemilikannya terhadap perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Saham dibagi menjadi 2 jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen.
Saham biasa merupakan keterangan kepemilikan sesungguhnya dari sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham biasa, seseorang menanggung untung dan rugi. Ketika perusahaan sedang mengalami kondisi menurun, pemegang saham tidak akan mendapatkan deviden. Sebaliknya ketika perusahaan mendapatkan nilai kenaikan di pasar saham, keuntungannya akan dibagikan kepada para pemegang saham. Deviden merupakan keuntungan perusahaan dari naiknya harga saham perusahaan di pasar saham. Karakteristik saham biasa adalah pemilik saham biasa memiliki hak suara dan memiliki hak dalam memilih dewan komisaris. Pemegang saham biasa juga mendapat keuntungan haknya didahulukan bila perusahaan menerbitkan saham baru. Sedangkan saham preferen merupakan saham biasa dengan beberapa hak istimewa yang tertuang dalam karakteristik saham preferen yang meliputi: dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda, lebih diprioritaskan dari saham biasa ketika terjadi pembagian deviden, deviden bisa dibayarkan secara kumulatif bila dari periode sebelumnya belum dilunasi, dan sifatnya konvertibilitas atau bisa ditukar menjadi saham biasa.
2. Reksa Dana (Mutual Funds)
Reksa Dana via agahgroup.com
Reksa dana dikenal sebagai alternatif investasi bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung resiko investasi mereka. Beberapa manfaat memiliki investasi dalam reksa dana antara lain pemodal yang memiliki dana sedikit tetap dapat melakukan diversifikasi investasi sehingga memperkecil resiko investasi, reksa dana akan mempermudah pemodal dalam melakukan investasi di pasar modal dengan 'menjual' pengetahuan dan keahlian yang tidak dimiliki oleh pemodal, dengan melakukan investasi dalam reksa dana pemodal telah berinvestasi dengan efisiensi waktu.
3. Investasi Emas
Investasi Emas via thewoomag.com
Sebagai logam mulai 99.99% persen yang kehadirannya paling bisa diterima di kalangan umum, emas merupakan salah satu wujud investasi yang sangat baik bagi Anda yang tidak ingin terlibat dalam High Risk High Return pada alternatif investasi saham, baik itu saham biasa maupun saham preferen. Emas dikenal memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan stabil bahkan dianggap sebagai pengganti mata uang tanpa batasan aset. Keuntungan berlipat ganda juga dapat Anda terima apabila harga jual beli emas sedang melonjak naik.
4. Obligasi
Obligasi via rri.co.id
Obligasi merupakan surat bukti memberikan pinjaman kepada pihak penerbit surat berharga obligasi yang harus dilunasi ketika tanggal jatuh tempo. Dilansir dari website IDX, terdapat beberapa jenis obligasi yang dibagi dari sudut pandang penerbit, sistem pembayaran bunga, hak penukaran atau opsi, segi jaminan, segi nilai nominal, serta segi perhitungan imbal hasil.
Dari sudut pandang penerbit, obligasi dibagi lagi menjadi: (1) Corporate Bonds, (2) Government Bonds, dan (3) Municipal Bonds. Dari sistem pembayaran bunga, pembagian obligasi mencakup: (1) Zero Coupon Bonds, (2) Coupon Bonds, (3) Fixed Coupon Bonds, dan (d) Floating Coupon Bonds. Dari hak penukaran atau opsi, obligasi dibagi menjadi: (1) Convertible Bonds, (2) Exchangeable Bonds, (3) Callable Bonds, dan (4) Putable Bonds.
Jenis-jenis obligasi dibagi dari segi jaminan dibagi menjadi Secured Bonds dan Unsecured Bonds. Dari segi nilai nominal, pembagian obligasi adalah Conventional Bonds dan Retail Bonds. Sementara untuk pembagian obligasi dari segi perhitungan imbal hasil meliputi Conventional Bonds dan Syariah Bonds.
Pilih Investasi Sesuai Dengan Kebutuhan Anda
Dengan mengetahui apa itu investasi dan apa saja manfaat yang bisa dapat Anda dapatkan, tentu akan dapat membantu Anda dalam memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Mengingat investasi jangka panjang tidak hanya dapat menjadi tabungan Anda di masa depan, namun juga dapat digunakan sebagai penambah penghasilan Anda nantinya, mulailah berinvestasi sejak dini. Gunakan kelebihan dana yang Anda miliki untuk berinvestasi.
0 Response to "Mau Investasi Jangka Panjang? Ini Pilihan Produknya"
Posting Komentar