Membangun sebuah usaha bareng teman jauh
lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan dengan orang yang baru
dikenal. Telah lama memahami karakter dan gaya satu sama lain menjadi
modal awal untuk memperkuat posisi kerjasama tersebut. Sayangnya tak
semua bisnis dijalani bareng teman selalu berbuah manis. Banyak cobaan
menghadang di depan mata, bahkan mengancam langsung hubungan pertemanan
yang justru bisa kandas dan berakhir sebagai musuh.
Selain itu memiliki usaha dengan teman
bisa menimbulkan masalah jika Anda tak bisa memisahkan antara hubungan
pribadi dengan kerja. Oleh karena itu, jangan sembarangan pilih teman
sebagai mitra. Setidaknya seleksi lebih mendalam sebelum ambil keputusan
agar tidak hancur saat lagi merintis. Menurut pandangan sejumlah
konsultan, ada beberapa kunci sukses berbisnis dengan teman yang harus
dipahami terlebih dahulu.
1. Bangun 'Chemistry' dan Jangan Salah Memilih Teman
Bangun Chemistry via shalondagordon.net
Meskipun telah lama menjalin tali
persahabatan yang begitu erat, pastikan masing-masing pihak memiliki
kecocokan karakter, kesamaan visi dan misi. Tanpa Anda san utama ini
dijamin sulit membangun sebuah usaha bersama. Masing-masing pihak juga
perlu menimbang potensi dan kemampuan supaya lebih mudah membagi tugas
serta tanggung jawab. Ingat, sikap profesional dan kejelasan pembagian
tugas merupakan salah satu kunci sukses berbisnis dengan teman.
Selain itu memilih teman yang cocok bisa
menjadi kunci sukses usaha Anda berdua. Sebisa mungkin dalam
berbisnis bareng usahakan Anda mempunyai karakter dan skill yang saling
melengkapi, misalnya jika Anda ingin membuka sebuah butik busana dan
memiliki seorang teman yang pintar mendesain, jangan langsung
mempekerjakannya. Pastikan bila orang tersebut bertanggung jawab dan
mudah diajak kerjasama.
Apabila landasan utama sudah kuat, tentu
lebih gampang menentukan arah gerak roda usaha, begitu pula dalam
pembagian keuntungan menurut pembagian tugas masing-masing.
2. Komitmen di Awal dalam Penentuan Usaha dan Pastikan Anda Setara
Komitmen Perlu Dibuat via reputationrefinery.com
Langkah selanjutnya yaitu penentuan
bidang usaha yang ingin digeluti. Disarankan pilih bidang sesuai
keahlian dasar salah satu pihak yang mana jauh lebih minim risiko.
Hindari bidang baru yang masih awam dan tak sesuai keahlian. Contoh,
jago rakit komputer dianjurkan tak menekuni usaha kuliner.
Setelah ada komitmen di awal tentang
penentuan usaha yang akan dijalankan, Anda perlu saling introspeksi
diri. Jangan cuma menganalisa kemampuan berbisnis teman. Anda perlu
melihat ke dalam diri sendiri, apakah kondisi Anda tepat untuk
berbisnis. Jangan karena hanya semangat membuka usaha, Anda jadi
mengecewakan sahabat. Hal ini biasanya terjadi pada kondisi terlalu
memaksakan diri saat bisnis belum siap atau komitmen belum ada titik
temu.
Selain memperhatikan keahlian,
masing-masing pihak juga perlu mempertimbangkan potensi pasar. Jangan
tekuni usaha tak menjanjikan alias minim potensi, coba pertimbangkan
kembali dan cari ide yang lebih segar.
3. Tentukan Tujuan, Target, dan Peran Serta Masalah Modal Usaha
Tentukan Tujuan via bikejames.com
Poin pertama yang perlu diperhatikan
setelah Anda melihat adanya peluang usaha dan ingin membuka usaha
dengan teman, adalah segera tentukan tujuan dan target penjualan serta
peran masing-masing orang. Hal ini perlu dilakukan secepat mungkin demi
melihat apakah Anda dan sahabat adalah pasangan yang tepat untuk membuka
usaha berdua. Jika ternyata Anda berdua tidak sepaham, masih belum
terlambat untuk membatalkan. Jangan sampai persahabatan rusak gara-gara
usaha yang tidak jalan sesuai rencana.
Selain itu, sebuah usaha mustahil
berkembang pesat tanpa suntikan modal usaha memadai. Kunci sukses
berbisnis dengan teman yaitu menyuntik besaran modal secara transparan
dan berimbang. Uang yang disetor sebagai modal harus murni investasi,
bukan dana kebutuhan keluarga sehingga terhindar dari masalah pribadi.
Segala sesuatu harus tercatat jelas di
atas kertas kontrak kesepakatan yang dilengkapi materai, termasuk poin
soal pembagian tugas dan keuntungan. Dengan demikian bakal terhindar
dari permasalahan sepele di masa depan. Kontrak wajib diperbarui setiap
terjadi penambahan modal sebagai imbas usaha yang makin berkembang.
4. Pembagian Tugas, Bedakan Antara Kerja dan Bermain
Work Hard and Play Hard via ytimg.com
Pembagian tugas serta kewajiban
masing-masing pihak harus dibicarakan dan ditetapkan sebelum usaha
berjalan. Semua harus jelas dan tercatat dalam kontrak kesepakatan.
Apabila semua pihak ingin aktif, maka perlu susunan posisi struktural
demi menentukan puncak pimpinan.
Pastikan juga Anda bekerja secara
profesional, bedakan antara bekerja dan bermain. Bisa saja saat Anda
berkumpul dengan teman yang Anda ingin lakukan adalah curhat,
berbelanja, atau pergi ke tempat kongkow bersama. Namun saat sedang
dalam keperluan kerja sebaiknya hindari kegiatan seperti itu. Ingat,
Anda adalah pemilik usaha yang harus bekerja secara profesional.
Sesekali mungkin Anda bisa mengobrol demi memecah kejenuhan dengan tetap
memperhatikan produktifitas. Namun jangan sampai 'bermain' mengganggu
waktu kerja. Sebagai solusi, sediakan waktu di mana Anda bisa bertemu
untuk curhat dan merayakan keberhasilan bisnis bersama misalnya ketika
akhir pekan.
Perlu diperhatikan juga bahwa bisnis skala mikro dan kecil tak
perlu tenaga karyawan dalam jumlah banyak. Di sini peran pendiri harus
bisa menempatkan diri sebagai karyawan sekaligus pemilik bisnis.
Prinsipnya company is me. Saya adalah pemilik sekaligus karyawan
perusahaan tersebut. Ketika usaha mulai berkembang dan punya modal lebih
besar, baru boleh mempekerjakan beberapa karyawan.
5. Pembagian Keuntungan Harus Jelas di Awal
Keuntungan via wordpress.com
Bisnis bareng teman seringkali hancur di
tengah jalan akibat pembagian keuntungan yang tidak dibicarakan sejak
awal. Lalu, bagaimana cara membagi untung secara berimbang?
Masing-masing pihak harus mengenal baik apa itu dividen dan gaji.
Disarankan kedua belah pihak memperoleh
dividen sesuai besar setoran, begitu pula gaji sesuai porsi pekerjaan.
Akan tetapi bisnis yang baru berdiri dianjurkan tak langsung mengambil
salah satunya sebelum arus kas berjalan stabil.
6. Disiplin dan Kerja Keras, Serta Tidak Boleh saling Iri dengan Teman Bisnis
Disiplin dan Kerja Keras via jonstolpe.com
Kedisiplinan dan ketegasan merupakan
kunci sukses berbisnis dengan teman. Sikap tersebut harus dimiliki oleh
masing-masing pihak sesuai kesepakatan bisnis yang disusun sejak awal. Dengan begitu, segala bentuk perselisihan yang memicu kehancuran bisa terhindarkan.
Bekerjalan Secara Profesional
Dalam berbisnis dengan teman, usahakan
tetap mengedepankan profesionalisme dan persahabatan. Anda perlu
belajar tentang mengelola konflik khususnya terkait hal-hal yang
seringkali membuat kita tidak bisa tegas. Sisi positifnya berbisnis
dengan teman adalah lebih mudah dalam menyamakan visi dan kepercayaan.
Semoga sukses dalam bisnis Anda bersama teman.
0 Response to "Berbisnis dengan Teman, Lakukan 6 Hal Ini"
Posting Komentar